Guru adalah factor terpenting dalam proses pendidikan. Atau lebih tepatnya salah satu faktor terpenting dari pendidikan. Guru merupakan perantara transfer of knowledge dalam proses pendidikan. Guru sebagai orang dewasa yang menularkan atau mentransfer ilmu yang dimilikinya kepada para muri. Namuntugas guru juga bukan hanya sebagai orang yang mentransfer ilmunya kepada murid, melainkan lebih dari itu. Drs. Suparlan, M. Ed. dalam bukunya “Menjadi Guru Efektif” menyebutkan bahwa peran atau tugas guru tercantum dalam sebuah akronim EMASLIMDEF.
Educator, peranguru sebagai educator adalah untuk mengembangkan kepribadian, membimbing, membina budi pekerti dan memberikannya (mencontohkannya) kepada murid.
Manager, perannya adalah mengawal pelaksanaan tugas dan fungsi berdasarkan ketentuan dan perundang-undangangan yang berlaku.
Administrator, fungsiya adalah membuat daftar presensi, membuat daftar penilaian dan melaksanakan administrasi.
Supervisor, untuk memantau, menilai dan memberikan bimbingan teknis kepada murid.
Leader, mengawal pelaksanaan tugas pokok dan fungsi tanpa harus mengikuti secara kaku ketetntuan dan perundang-undangan yang berlaku.
Inovator,melakukan kegiatan kreatif dan menemukan strategi, metode, cara-cara, atau konsep-konsep yang baru dalam pengajaran.
Motivator, untuk memberikan dorongan kepada siswa untuk dapat belajar lebih giat dan memberikan tugas kepada siswa sesuai dengan kemampuan dan perbedaan individual peserta didik.
Dinamisator, mempunyai fungsi untuk memberikan doronan kepada siswa dengan cara menciptakan suasana lingkungan pembelajaran yang kondusif.
Evaluator, memiliki tugas untuk menyusun unstrumen penialaian dalam berbaai bentuk dan jenis penilaian dan menilai pekerjaan siswa.
Fasilitator, mempunyai peran untuk memberikan bantuan teknis, arahan an petunjuk kepada siswa.
Setelah mengetahui peran guru yang sebenanya, maka jelaslah perbedaan antara apa yang disebut dengan “guruku” dan apa yang disebut dengan “bukan guruku”. “Guruku adalah seorang guru yang berperan seperti EMASLIMDEF diatas. Sedangkan “bukan guruku” adalah seorang guru yang tidak bisa berperan seperti EMASLIMDEF di atas.
Dan banyak sekali guru saat ini yang menjadi “bukan guruku” yang kerjanya hanya masuk kelas, ceramah, mencatat, memberi tugas, lalu keluar kelas atau pulang.
Dalam konteks ini, kita tidak akan mengkambinghitamkan guru. Kita sebaai murid jugaharus turut andil dalam membumihanguskan guru yang “bukan guruku” itu.
Pertama, kita harus memahami guru supaya guru juga memahami apa mau kita. Jika kita ingin dipahami, maka belajarlah terlebih dahulu untuk memahami.
Kedua, menjadikan guru sebagai sahabat. Sehingga kita bisa bersikapenjoy dengan guru. Dan nantinya tidak ada lagi kekakuan hubungan antara guru dan murid.
Ketiga, bekerjasama dengan guru dalam menciptakan suasana yang harmonis dalam kelas.
Lalu apa yang harus dilakukan guru? Pahami murid dan berusaha berperan sebagai EMASLIMDEF. Dengan ini diharapkan akanterjadi hubungan yang lebih baik antara guru dan murid, sehingga aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik murid dapat berubah menjadi lebih baik. (muhammad ali fikri)
Muhammad Ali Fikri
Category
- agenda (1)
- amati kebiasaan (1)
- artikel (1)
- bahaya rutinitas (1)
- basket itu asyik (1)
- basketball (5)
- berani berubah (2)
- berani memilih (1)
- berfikir positif (1)
- bisnis (1)
- catatan (23)
- dasar basket (1)
- download (3)
- dunk (1)
- guru ideal (1)
- hak pilih (2)
- hidup itu sederhana (1)
- karena kemalasan (1)
- karena Tuhan (1)
- kerenggangan hubungan (1)
- life is never flat (1)
- mario teguh (1)
- memulai bisnis (1)
- menyegerakan diri (1)
- menyesal telah memilih (1)
- motivasi (8)
- pemanasan global (1)
- perasaan nyaman (1)
- pertanian (2)
- politik (2)
- rebound (1)
- seminar (1)
Muhammad Ali Fikri
Minggu, 09 Agustus 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar