Muhammad Ali Fikri
Category
- agenda (1)
- amati kebiasaan (1)
- artikel (1)
- bahaya rutinitas (1)
- basket itu asyik (1)
- basketball (5)
- berani berubah (2)
- berani memilih (1)
- berfikir positif (1)
- bisnis (1)
- catatan (23)
- dasar basket (1)
- download (3)
- dunk (1)
- guru ideal (1)
- hak pilih (2)
- hidup itu sederhana (1)
- karena kemalasan (1)
- karena Tuhan (1)
- kerenggangan hubungan (1)
- life is never flat (1)
- mario teguh (1)
- memulai bisnis (1)
- menyegerakan diri (1)
- menyesal telah memilih (1)
- motivasi (8)
- pemanasan global (1)
- perasaan nyaman (1)
- pertanian (2)
- politik (2)
- rebound (1)
- seminar (1)
Muhammad Ali Fikri
Senin, 14 Desember 2009
Dieng, Wonosobo-Banjarnegara
Hari ini, dalam koran Kedaulatan Rakyat dimuat sebuah laporan akhir tahun tentang kegersangan pegunungan Dieng akibat alih fungsi lahan dari hutan lindung menjadi lahan produksi tanaman pangan, khususnya kentang. Memang, berita itu lebih menyorot tentang gersangnya lahan yang kemungkinan nantinya bisa membuat pegunungan Dieng menjadi pegunungan bebatuan karena alih fungsi lahan tersebut. Namun, yang saya soroti disini adalah peran pemerintah "pemilik" Dieng dalam proses penyelamatan lingkungan tersebut. Pada berita yang dimuat itu hanya menyoroti peran Pemkab Wonosobo dalam masalah Dieng ini. Lalu, kemana peran Pemkab Banjarnegara? Padahal sebagian besar tanah Dieng adalah milik Pemkab Banjarnegara. Hmm...mbuh lah...aku mungkin terlalu lama di jogja, hehehehe
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar